Sunday, March 11, 2018

Was-Was Hilang Jika Usia Hamil 12 Minggu



Kalau usia hamil 12 minggu, ibu sudah boleh jalan-jalan lho. Usia kehamilan sudah mencapai 3 bulan. Itu artinya sudah masuk usia trimester kedua. Pada saat itu, kondisi rahim sudah kuat dan janin sudah mapan. Ibu sudah sedikit lebih bisa melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak boleh dilakukan. Salah satunya jalan-jalan.

Masa kehamilan itu begitu berat. Apalagi jika ibu mengalami keluhan kehamilan yang begitu parah seperti morning sickness. Stres pasti. Dan kondisi kesehatan bisa saja menurun. Namun, jika usia kehamilan 12 minggu, ibu sudah bisa tenang. Kemungkinan besar mual dan muntah tidak lagi ibu rasakan. Produksi hormon sudah stabil dan ibu sudah terbiasa dengan kondisi hamil.

Namun, yang pasti, resiko janin mengalami keguguran sudah berkurang. Ibu tahu kenapa? Saat hamil muda, kondisi rahim masih lemah, Gerak sedikit saja bisa menyebabkan bayi di dalam kandungan mengalami masalah. Begitu juga dengan kondisi janin di dalam kandungan yang belum begitu kuat. Makanya, saat hamil muda, ibu dilarang melakukan banyak kegiatan fisik. Jadi, jangan harap bisa jalan-jalan dan liburan saat hamil muda.

Beruntung jika usia kehamilan sudah 12 minggu. Silakan liburan. Hilangkan penat karena selama 3 bulan sama sekali tidak liburan.

Kondisi Janin Saat Usia Kehamilan 12 Minggu
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, saat hamil 3 bulan, rahim sudah kuat. Janin pun sudah sangat baik. Dan yang pasti, hormon sudah stabil dan ibu sudah terbiasa dengan kondisi berbadan dua.

Lalu, bagaimana dengan kondisi bayi di dalam kandungan?

-          Organ Tubuh Bayi Sudah Terbentuk
Sudah pernah ke dokter untuk melakukan pemeriksaan USG? Jika selama ini ibu hanya melakukan konsultasi dengan bidan, sebaiknya saat ini juga ibu konsultasi dengan dokter agar dilakukan pemerikaan USG. Dan saat pemeriksaan, ibu akan melihat bayi di dalam rahim sudah memiliki fisik yang sudah terlihat seperti mata, mulit, dan hidung.

-          Bayi Bisa Bergerak
Sesekali ibu memperdengarkan musik. Gunakan headset dan tempelkan pada perut. Putarkan musik dengan beat keras di siang hari ketika bayi tidak sedang tidur. Saat ibu memperdengarkan musik tersebutlah akan muncul gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh bayi.

Tidak hanya karena suara musik. Bayi biasanya juga bergerak ketika ibu mengajaknya bercanda. Contohnya saja ibu bisa mengelus-elus perut lalu seolah-olah ibu mengajaknya bicara. Jika timbul gerakan, itulah respon karena ia mendengarkan suara sang ibu.

Akan tetapi, sebaiknya jika di malam hari, ibu tidak perdengarkan musik dengan cepat. Putarkan musik klasik agar ia tenang dan mudah tertidur. Musik klasik juga akan menstimulus perkembangan otak bayi.

-          Janin Sudah Bisa Buang Air Kecil
Siapa bilang bayi di dalam kandungan tidak buang air kecil, Lalu, BAK tersebut dikeluarkan melalui apa? Tidak dikeluarkan tapi bercampur dengan air ketuban. Bahkan, air kencing bayi tersebutlah yang dibutuhkan agar kadar cairan ketuban normal. Tidak sampai di situ saja. Manfaat lainnya adalah untuk meningkatkan fungsi ginjal.

Akan tetapi, saat usia janin 12 minggu, ia juga bisa buang air besar lho. Inilah yang kemudian dikeluarkan saat sang ibu melakukan buang air besar. Jadi. BAB bayi dalam kandungan keluar melalui pembuluh darah yang terdapat pada alantois, yaitu membran pembentuk tali pusar. Kemudian, BAB dikeluarkan bersamaan dengan BAB sang ibu.

-          Sudah Tumbuh Gigi
Memang belum ada bentuk giginya, tapi lebih tepatnya bakal gigi. Karena itulah seorang ibu hamil 12 minggu biasanya mengalami masalah seperti sakit gigi. Kenapa? Karena kalsium dari gigi diambil oleh janin. Pada saat ini. kebutuhan kalsium sangat tinggi. Dan jika seorang ibu hamil tidak mencukupi kebutuhan kalsium, bayi akan mengambil kalsium dari gigi sang ibu.

Itulah mengapa seorang ibu hamil disarankan mengkonsumsi susu ibu hamil yang kaya akan kandungan kalsium. Atau bisa juga seorang ibu hamil mengkonsumsi multivitamin.
Jadi, itulah perkembangan bayi saat usia kehamilan 12 minggu.

Yang Perlu Diwaspadai
Jadi, silakan ibu jalan-jalan dan berlibur. Ajak suami untuk melepas penat dengan cara berwisata. Hanya saja, tetap saja ibu harus jaga kesehatan, Berliburlah di tempat yang tidak terlalu jauh agar energi tidak terkuras untuk perjalanan. Yang terpenting, ibu harus melepas penat agar terus bersemangat menjalani proses kehamilan.

Hanya saja, ada satu hal yang perlu diantisipasi, yaitu rendahnya tekanan darah atau yang sering disebut dengan anemia. Ini sangat berbahaya karena anemia bisa membuat ibu lemas. Bisa juga ibu akhirnya pingsan. Ini bisa semakin fatal jika ibu terjatuh ketika pingsan.
Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan.

1.      Atur Jadwal Kegiatan Setiap Hari
Saat hamil 3 bulan, ibu lebih sering merasa lelah. Hal ini disebabkan karena banyak faktor. Salah satunya kondisi perut yang membesar dan beban semakin berat. Maka dari itu, hindari memforsir diri.

2.      Pemanasan Setiap Pagi
Sebelum melakukan aktivitas, pastikan ibu melakukan pemanasan. Setidaknya ibu bisa jalan santai setiap pagi hari. Ini pemanasan yang tepat untuk dilakukan sebelum melakukan aktivitas setiap hari.

3.      Konsumsi Susu Ibu Hamil
Susu ibu hamil diformulasikan untuk memastikan kebutuhan nutrisi saat hamil terpenuhi. Dengan demikian, keluhan kesehatan saat hamil bisa diantisipasi.

Setidaknya itulah yang perlu ibu ketahui. Tentu saja masih banyak hal lain yang penting untuk ibu pelajari lagi mengenai kesehatan ibu hamil 12 minggu.


Tuesday, February 27, 2018

Waspada, Tidak Semua Ikan itu Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil


Ibu pasti sudah tahu ikan merupakan makanan sehat untuk ibu hamil. Katanya, ikan sangat bagus untuk mencerdaskan otak bayi yang masih ada di dalam kandungan. Itu memang benar. Dan tidak salah juga jika ada ikan yang justru memberikan efek buruk. Ikan apa saja itu?
Sebelumnya, ibu harus tahu alasan mengapa ada ikan yang justru harus dihindari oleh ibu hamil. Jadi, ibu tidak hanya sekedar menerima informasi ini begitu saja.

Ikan Bisa Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Sudah banyak orang pahami jika beberapa bahan makanan sekarang ini mengandung zat yang berbahaya. Hal ini terkait dengan cara menanam atau cara mengembangbiakkan yang kurang sehat. Makanya, para ahli kesehatan mengatakan belum pasti makanan yang dibuat dari bahan alami itu 100% sehat. Lihat dulu bagaimana asal mula bahan tersebut.

Begitu juga dengan ikan. Kebutuhan ikan yang begitu banyak membuat orang yang berbisnis ikan bisa saja menggunakan cara apapun untuk mempercepat proses pembesaran. Makanya, jelas kan mengapa tidak semua ikan itu makanan sehat ibu hamil?

Bagaimana dengan ikan laut? Jawabannya juga sama. Hanya saja, alasannya yang berbeda. Ibu harus tahu semua ikan yang ada di laut itu terpapar merkuri. Sementara itu, merkuri merupakan zat yang jika masuk ke dalam tubuh manusia sangat berbahaya. Memang jika kandungan merkuri tidak banyak, hal tersebut tidak membahayakan kesehatan. Namun, bagaimana pun juga, lambat laun jumlahnya semakin banyak.

Apalagi bagi seorang ibu hamil. Ini bukan hanya terkait dengan kesehatan ibu hamil, tapi bayi yang ada di dalam kandungan. Janin masih rentan terhadap zat berbahaya, tak terkecuali merkuri. Ibu pasti tidak ingin mendengar kabar adanya masalah perkembangan bayi di dalam kandungan, bukan?

Jika ibu ingin sekali mencerdaskan otak janin, tentu jawabannya adalah mengkonsumsi ikan yang banyak. Akan tetapi, pastikan bukan ikan yang mengandung banyak merkuri.

Jenis Ikan Yang Sebaiknya Dihindari
Patokannya satu, yaitu kandungan merkuri. Jika ikan mengandung merkuri yang banyak, maka harus dihindari.

Sayangnya, masyarakat awam tentu sulit untuk membedakan mana ikan yang kandungan merkurinya tinggi dan mana yang rendah. Untuk itu, akan lebih efektif jika ibu mengetahui apa yang sudah disarankan oleh para ahli kesehatan.

Lembaga kesehatan Internasional seperti FDA (Food and Drug Administration) sudah melakukan pendataan mengenai ikan yang bukan termasuk ke dalam makanan sehatuntuk ibu hamil. Berikut ini jenis ikan tersebut.
-          Ikal Tilefish
-          Ikan Hiu
-          Ikan Swordfish
-          Ikan Orange Roughly
-          Ikan Bigeye Tuna
-          Ikan Marlin, dan
-          Ikan Mackerel
Memang jenis ikan tersebut sulit ibu temukan di Indonesia. Akan tetapi, bukan tidak mungkin ibu tidak menyadari jika ternyata ikan tersebut yang ibu konsumsi mengingat sekarang ini banyak ikan import dari luar negeri.

Ikan Yang Bagus Untuk Ibu Hamil
Sebenarnya, keterangannya sudah jelas. Semakin banyak kandungan merkuri, maka ikan tersebut semakin berbahaya. Oleh sebab itu, selain jenis ikan yang harus ibu ketahui, ibu juga harus bahwasannya semakin besar ukuran ikan, kemungkinan besar kandungan merkurinya semakin banyak. Pasalnya, ikan tersebut sudah semakin tua.

Oleh sebab itu, para ahli kesehatan kandungan menyarankan agar seorang ibu hamil mengkonsumsi ikan yang kecil dan usianya masih muda. Yang pasti, hindari mengkonsumsi ikan yang ukurannya sangat besar.

Selain itu, ada juga beberapa nama ikan yang termasuk ke dalam makanan sehat ibu hamil. Ibu harus catat ikan-ikan berikut ini.

1.      Ikan Salmon
Ikan yang satu ini termasuk jenis ikan yang sangat sedikit terpapar markuri. Selain itu, kandungan berupa DHA sangat tinggi. Kandungan inilah yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah keguguran.

Bagi janin di dalam kandungan, kandungan yang paling diperlukan adalah protein. Kandungan ini setidaknya memiliki dua peran penting. Yang pertama untuk memastikan berat badan janin normal. Dan yang kedua untuk meningkatkan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh.

2.      Ikan Teri
Banyak orang yang menyepelekan jenis ikan yang satu ini. Mereka bilang ikan teri ini sedikit sekali kandungan gizinya. Padahal tidak. Ibu harus tahu kandungan kalsium di dalam ikan yang ukurannya sangat kecil ini sangat tinggi. Kalsium inilah yang ibu butuhkan agar terhindari dari sakit gigi terutama ketika kehamilan trimester kedua dan ketiga. Dan bagi janin, kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang.

3.      Ikan Lele
Ini memang bukan jenis seafood mengingat lele ini habitatnya di air tawar. Hanya saja, kandungan gizinya tak kalah banyak dibandingkan beberapa seafood. Lele juga mengandung omega 3 yang seperti banyak ahli kesehatan kandungan jelaskan kandungan inilah yang berpengaruh pada perkembangan otak janin. Diharapkan, ketika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang kandungan omega 3 tinggi, bayi yang dilahirkan memiliki otak yang cerdas.
Setidaknya tiga jenis ikan tersebut yang sangat aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Tentu saja bukan hanya ikan saja yang ibu harus konsumsi. Ada banyak lagi makanan sehat untuk ibu hamil yang juga harus ibu ketahui.


Yang pasti, hindari mengkonsumsi jenis makanan fast food seperti mie instan. Kehamilan bisa ibu jadikan momen untuk mengubah pola hidup yang buruk menjadi pola hidup yang baik. Jadi, selama 9 bulan ini, ibu latihan untuk mencegah mengkonsumsi makanan yang kurang sehat. Dan semoga saja setelah persalinan nanti, ibu sudah tidak lagi memiliki keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.

Monday, February 26, 2018

Yuk Cari Info Alasan Mengapa Ibu Hamil 36 Minggu Perut Semakin Sakit


Selamat ya bu jika sekarang sudah menginjak usia hamil 36 minggu. Itu artinya ibu hanya butuh menunggu waktu yang tidak lama lagi untuk segera menimang bayi. Namun, tetap saja waktu yang hanya sebentar tersebut bukan waktu yang mudah untuk dilewati. Ibu tetap masih dalam keadaan mengandung. Dan itu artinya ada beban yang ibu harus emban.

Saat usia kehamilan mencapai 36 minggu atau 9 bulan, ibu akan meraakan perut sangat sakit. Ini terasa pada perut bagian bawah. Saking sakitnya, terkadang ibu susah tidur di malam hari. Lebih parah lagi, hal tersebut bisa membuat ibu tidak nyaman dalam melakukan aktivitas setiap hari.

Lalu, apa yang harus ibu lakukan?

Sakit Pada Perut Bagian Bawah

Sebelum menuju ke solusi permasalahan, ibu harus tahu mengapa saat kehamilan 36 minggu, ibu merasa sakit pada perut bagian bawah. Harus ibu ketahui dulu apakah ini masalah kesehatan atau hal yang wajar dialami oleh ibu hamil tua.

Sebenarnya, kedua kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Bisa saja rasa sakit tersebut karena masalah kesehatan. Dan kemungkinan juga hal tersebut merupakan hal yang normal.
Yang paling sering terjadi adalah rasa sakit tersebut disebabkan bayi sudah pada posisi yang siap untuk lahir. Posisi kepala sudah berada di bagian bawah sehingga bayi kemungkinan bisa lahir dengan lebih mudah.

Jadi, apakah ini hal yang perlu dikhawatirkan? Tentu saja tidak. Justru ibu harus senang karena ketika perut bagian bawah semakin terasa sakit, itu artinya ada perkembangan yang baik. Bayi sudah siap untuk dilahirkan. Risiko bayi sungsang bisa diantisipasi. Asal ibu tahu banyak ibu hamil yang harus dipijat terlebih dahulu agar bayi berada pada posisi yang tepat. Jadi, bersyukur dong jika bayi sudah di posisi yang tepat.

Hanya saja, tentu ibu akan merasa sedikit kurang nyaman, terutama di malam hari saat ibu tidur. Ibu bisa saja sering merasakan kram perut. Meskipun ini hal yang wajar, tetap saja tidak nyaman.

Untuk itu, di usia hamil 9 bulan ini, ada beberapa hal yang sebaiknya ibu lakukan.
1.      Berenang

Tentu saja bukan berarti ibu harus renang layaknya orang yang tidak sedang hamil. Ibu cukup berendam saja. Ketika ibu berendam, tekanan perut akan ke atas sehingga kram pada perut bisa dikurangi.

Akan tetapi, pastikan ibu tidak melakukan kegiatan ini sendiri ya. Sebaiknya ibu didampingi oleh suami. Dikhawatirkan ibu justru mengalami kram pada bagian kaki sehingga ibu tidak bisa keluar dari kolam renang. Ini sangat berbahaya, bukan?

2.      Jalan Santai
Sebenarnya, orang-orang terdahulu yang tidak tahu mengenai kesehatan pun sudah menyarankan agar ibu hamil muda lebih sering jalan santai. Selain untuk menjaga stamina, ini kegiatan yang bagus untuk bayi di dalam kandungan. Dengan bergerak, bayi tidak hanya tidur di dalam rahim saja tapi juga terbangun. Ini akan membuat siklus tidur bayi di dalam kandungan menjadi lebih baik.

Sebaiknya lakukan jalan santai di pagi hari setiap hari. Di siang harinya, ibu perdengarkan musik agar bayi terlelap. Dengan melakukan hal ini, siklus tidur bayi di dalam kandungan teratur sehingga perkembangannya pun optimal.

3.      Ajak Bicara
Banyak ibu hamil 36 minggu was-was. Kenapa? Karena pergerakan bayi tidak seaktif sepertinya sebelumnya. Ternyata, ini ada alasannya. Ukuran tubuhnya semakin besar. Hal ini membuat ruang geraknya di dalam rahim terbatas. Itulah yang sebenarnya membuat bayi di dalam kandungan tidak seaktif seperti sebelumnya.

Akan tetapi, ibu bisa mengajak bicara balita agar ada gerakan kecil di dalam rahim. Ini sangat bagus tidak hanya untuk perkembangan bayi tapi juga untuk menguatkan ikatan batin antara ibu dan sang buah hati.

Setidaknya itulah beberapa hal yang bisa ibu lakukan. 

Tantangan Bagi Ibu Hamil Tua
Banyak orang yang bilang tantangan terberat itu saat hamil muda. Karena pada saat itulah risiko bayi mengalami keguguran sangat tinggi. Jika ditinjau dari hal ini, memang benar. Akan tetapi, bukan berarti hamil tua itu juga tidak kalah menantang.

Ada banyak sekali hal yang akan ibu rasakan saat kehamilan tua, mulai dari sering merasa lelah, mudah lapar, mudah emosi, kram pada bagian perut dan kaki, dan keluhan kesehatan ibu hamil tua lainnya. Namun, yang harus diantisipasi adalah sakit gigi.

Sepertinya tidak ada hubungan antara sakit gigi dengan hamil tua. Ternyata ada lho bu. Bayi yang usianya di dalam kandungan sudah mencapai 36 minggu membutuhkan kalsium yang sangat tinggi. Dan jika ibu tidak mampu mencukupinya, bayi akan mengambil kalsium dari tulang atau gigi ibu. Hal tersebutlah yang membuat ibu mengalami linu pada tulang dan juga sakit gigi.

Dari situlah bisa disimpulkan ketika seorang ibu hamil tua mengalami sakit gigi, itu artinya bayi di dalam kandungan kekurangan kalsium. Dan jika ini dibiarkan terus menerus, bukan haya ibu saja yang mengalami masalah tapi juga bayi di dalam kandungan.


Untuk lebih jelasnya lagi mengenai keluhan kesehatan ibu hamil 9 bulan lainnya, ibu bisa terus menerus menggali informasi lebih lanjut. Yang pasti, ibu harus ekstra hati-hati dalam melakukan aktivitas setiap harinya. Dan yang lebih penting lagi, ibu harus selektif dalam memilih makanan ketika usia hamil 36 minggu.

Sunday, February 25, 2018

Info Kesehatan Ibu Hamil Mengenai Keamanan Vaksin Untuk Janin

Info ibu hamil

Sepertinya, belum banyak yang tahu mengenai info kesehatan ibu hamil. Padahal, ilmu pengetahun sekarang ini semakin mudah untuk disebarkan. Dengan menggunakan internet, informasi apapun, tak terkecuali info mengenai kesehatan ibu hamil sangat mudah untuk disebarkan. Akan tetapi, angka kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi. Hal ini bukan karena ketidaktahuan tapi tidak adanya kesadaran untuk menjaga kesehatan saat hamil.

Pada tahun 2017, tercatat ada 34 kasus kematian ibu hamil di wilayah Jogjakarta. Dan anehnya, di kota yang cukup modern ini, banyak ibu hamil yang tidak memahami bagaimana cara menjaga kesehatan ibu hamil.

Menjaga kesehatan kehamilan tidak hany cukup dengan mengkonsumsi makanan sehat dan juga melakukan aktivitas ringan saja setiap hari. Informasi kesehatan kehamilan lainnya sepertinya belum sampai di telinga masyarakat. Atau jangan-jangan mereka acuh dengan informasi tersebut.

Contohnya saja vaksinasi. Banyak yang menganggap vaksinasi (atau yang sering disebut dengan imunisasi) itu hanya dipertuntukkan bayi dan balita saja. Pada kenyataannya tidak demikian. Orang dewasa pun boleh mendapatkan suntik vaksinasi ini. Bahkan, sekarang ini ibu hamil sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi.

Tidak lagi hal tersebut bertujuan agar kesehatan ibu hamil terjaga. Dan diharapkan agar angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan.

Akan tetapi, masih ada satu pertanyaan. Apakah vaksinasi ibu hamil ini aman untuk bayi di dalam kandungan? Sampai sekarang, memang tidak ada efek buruknya. Namun, belum diketahui efek jangka panjangnya. Yang pasti, dengan melakukan vaksinasi, kesehatan ibu hamil terjaga. Bayi di dalam kandungan pun sehat. Hal inilah yang diharapkan membuat keduanya, ibu dan bayi selamat.

Jenis Vaksin Untuk Ibu Hamil

Setiap vaksin sudah ditentukan berdasarkan usia. Selain itu, ada juga periode tertentu di mana vaksinasi dilakukan.

Dalam hal ini, bukan semua vaksin perlu diberikan kepada seorang ibu hamil. Berikut ini informasi kesehatan ibu hamil mengenai jenis vaksin yang sebaiknya didapatkan oleh seorang ibu hamil.

1.      Tetanus Toksoid
Apa itu vaksinasi tetanus toksoid? Ini merupakan jenis vaksinasi yang mencegah kematian bayi yang disebabkan oleh kuman tetanus. Kuman ini biasanya menyerang bagian tubuh yang terluka.

Lalu bagaimana tubuh mana dari ibu hamil atau bayi yang terluka? Ibu pasti tahu saat bayi lahir, tali pusar dipotong menggunakan gunting. Dan jika ternyata ada kuman tetanus pada seorang ibu hamil, kuman tersebut bisa berpindah ke bagian pusar yang luka setelah dipotong tersebut. Akibatnya, bayi bisa mengalami masalah kesehatan dan bahkan bayi bisa meninggal.

Kasus semacam ini tidaklah jarang terjadi.  Bahkan, kasus semacam ini paling sering terjadi di suatu daerah di mana seorang ibu hamil melahirkan dalam kondisi yang kurang higienis. Maka dari itu, menurut info kesehatan ibu hamil yang dijelaskan oleh para dokter kandungan, seorang ibu hamil harus mendapatkan vaksinasi tetanus toksoid lengkap, yaitu dua kali dengan jarak 1 sampai 2 bulan dan selang beberapa hari sebelum persalinan tiba. Semua itu perlu dilakukan untuk menekan risiko bayi terinfeksi kuman tetanus yang bisa menyebabkan kematian.

2.      Hepatitis B
Sampai saat ini, Hepatitis B merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Maka, wajar jika hampir semua negara di dunia ini memberikan vaksinasi hepatitis B secara gratis kepada seluruh warganya. Inipun dilakukan Indonesia.

Dan vaksin Hepatitis B ini tidak hanya diberikan untuk bayi saja, melainkan juga untuk ibu hamil. Hal ini disebabkan seorang ibu hamil rentan mengalami masalah kesehatan yang satu ini. Pasalnya, bayi yang lahir dari rahim seorang ibu yang terkena Hepatitis B sangat mungkin tertular juga. Dan itulah mengapa bayi yang baru lahir sangat diwajibkan untuk segera mendapatkan vaksinasi Hepatitis B

3.      Influenza
Beberapa kasus bayi lahir dengan masalah kekurangan gizi ternyata disebabkan oleh virus influenza. Dan ternyata virus ini banyak yang didapatkan dari ibu sang bayi sendiri lantaran ketika hamil tidak mendapatkan vaksinasi influenza.

Info kesehatan kehamilan yang satu ini harus diketahui oleh semua ibu hamil. Jadi, vaksinasi influenza tidak hanya menyebabkan batuk pada ibu hamil tapi juga bahaya kekurangan gizi ketika bayi lahir di dunia.
Setidaknya tiga jenis vaksin tersebut harus didapatkan oleh ibu hamil. Apakah ibu sudah vaksinasi selama masa kehamilan ini?

Penyebab Lain Kematian Ibu dan Bayi

Memang bukan infeksi yang disebabkan oleh kuman, bakteri, atau virus yang menjadi faktor utama penyebab kematian ibu dan bayi. Akan tetapi, memang banyak sekali kasus kematian ibu dan bayi disebabkan oleh hal tersebut. Dan jika diusut lebih dalam hal, ternyata hal itu terkait juga dengan tidak didapatkannya imunisasi untuk ibu hamil.

Faktor risiko tertinggi adalah pendarahan. Sementara itu, pendarahan ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Bisa saja karena bakteri, tapi bisa juga disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Contohnya saja aktivitas yang terlalu berat. Ini disinyalir menyumbang penyebab paling banyak di mana terjadi kematian ibu dan bayi.

Itulah mengapa semua ibu hamil harus tahu tahu banyak hal mengenai info kesehatan ibu hamil. Ini tidak hanya sekedar info mengenai makanan sehat apa yang harus dikonsumsi. Lebih dari itu, ibu juga harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sesuai dengan usia kehamilan. Semakin detail informasi yang ibu dapatkan, maka semakin rendah risiko terjadinya kematian ibu dan bayi.


Wednesday, February 21, 2018

Olahraga Ibu Hamil Bukan Hanya Senam Kehamilan


Memang benar senam kehamilan itu olahraga ibu hamil yang paling direkomendasikan. Semua gerakan memberikan manfaat, entah itu kesehatan ibu hamil dan juga janin di dalam kandungan. Bahkan, ada gerakan yang khusus membuat proses persalinan lebih mudah. Hal tersebutlah yang membuat banyak ahli kesehatan kandungan menyarankan melakukan olahraga ini untuk ibu hamil tua. Diharapkan olahraga tersebut bisa membuat proses persalinan normal dan lancar, tidak harus SC atau yang sering disebut dengan operasi Caesar.

Akan tetapi, ada beberapa kendala yang sering dialami oleh ibu hamil sehingga tidak bisa melakukan olahraga kehamilan yang satu ini.

Hampir Selalu Ada Halangan
Mungkin ibu punya pengalaman sendiri tentang hal ini. Ibu pasti tahu kan betapa pentingnya senam ibu hamil. Namun, kira-kira mengapa ibu tidak bisa melakukannya?
-          Sibuk
Ini alasan yang sangat klise, terutama bagi wanita hamil yang juga berperan sebagai wanita karir. Lantaran banyaknya pekerjaan di kantor hingga terkadang harus lembur, mereka seolah tidak punya waktu untuk melakukan senam ibu hamil.

-          Tidak Ada Kelas
Memang tidak banyak yang menyelenggarakan kelas senam ibu hamil. Hanya klinik ibu hamil tertentu yang membuka kelas senam untuk ibu hamil. Dan itupun kebanyakan hanya ada di kota-kota besar saja.

-          Takut
Sebenarnya, tidak masalah jika ibu melakukan senam ibu hamil sendiri di rumah. Hanya saja, ibu harus hati-hati. Jangan sampai gerakan yang ibu lakukan justru membuat ibu cedera.

Banyak ibu hamil yang tidak tahu kelas senam ibu hamil tapi ingin melakukan olahraga ibu hamil yang satu ini. Namun, mereka takut jika melakukannya sendirian di rumah tanpa didampingi oleh seorang instruktur profesional.
Apakah salah satu alasan tersebut juga menjadi alasan ibu tidak melakukan senam kehamilan? Atau barangkali ada alasan lainnya lagi?
Terlepas dari hal tersebut, sebenarnya ibu tidak harus melakukan senam ibu hamil. Toh ada jenis olahraga lain yang juga bagus untuk kehamilan.

Beberapa Opsi Olahraga Untuk Ibu Hamil
Sebenarnya, banyak opsi olahraga yang bagus untuk seorang ibu hamil. Asalkan olahraga tersebut memenuhi dua kriteria berikut ini, ibu bisa melakukan olahraga tersebut.
Kriteria yang pertama adalah keamanan. Olahraga yang ibu lakukan tidak menimbulkan cedera. Atau setidaknya risiko cedera sangat kecil. Yang kedua, olahraga tersebut termasuk olahraga yang ringan. Jadi, jelas aerobic bukan olahraga yang bagus untuk ibu hamil.
Lalu, apa saja jenis olahraga yang sesuai dengan dua kriteria tersebut?
1.      Jalan Sehat
Jelas ini olahraga yang ringan dan aman, bukan? Tentu saja ada risiko cidera seperti ketika kaki terkilir. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan ibu menggunakan sepatu yang nyaman dengan ukuran yang sesuai dengan kaki. Selain itu, jangan memaksakan diri untuk jalan terlalu jauh. Cukup jalan 1-2 kilometer saja setiap hari. Melakukannya rutin jauh lebih baik daripada jarang tapi ibu harus menempuh jarak yang begitu jauh.

Jalan sehat ini merupakan jenis olahraga untuk ibu hamil yang sebaiknya dilakukan mulai hamil muda hingga hamil muda. Dan sangat direkomendasikan bagi ibu yang sedang menunggu waktu persalinan untuk lebih sering melakukan jalan sehat santai ini.

Dan ini bukan hanya bagus untuk kesehatan fisik saja. Jalan sehat ini juga diperlukan untuk menjaga kesehatan psikis. Bagaimanapun juga, seorang ibu hamil rentan mengalami stress, Apalagi ia baru pertama kali hamil dan sedang menunggu waktu persalinan. Stress yang dialami sangat luar biasa. Dan untuk meredakan stress, jalan sehat salah satu solusinya. Dan jalan sehat ini sangat disarankan agar stress tidak membuat tekanan darahnya naik yang bisa mengakibatkan hal buruk saat proses persalinan.

2.      Renang
Tentu bukan renang seperti halnya seorang wanita yang tidak sedang hamil. Ibu bisa hanya sekedar berendam.

Berenang ternyata juga bisa menghilangkan kram perut yang sering dialami oleh seorang ibu hamil trimester kedua dan ketiga. Jika ibu juga sering merasakan hal ini, pertimbangkan untuk berenang setidaknya satu atau dua kali seminggu.

3.      Yoga
Ini juga termasuk jenis olahraga yang membutuhkan instruktur. Namun, kelas yoga jauh lebih mudah ditemukan daripada kelas senam ibu hamil. Ibu bisa ikut kelas yoga tapi pastikan itu yoga untuk ibu hamil.

4.      Senam Jongkok
Ini sebenarnya salah satu gerakan yang dilakukan saat senam kehamilan. Ibu cukup melakukan gerakan jongkok lalu berdiri dengan posisi tegak lurus. Lalukan beberapa kali setiap hari agar otot paha dan panggul semakin kuat. Kekuatan otot paha dan panggul tersebutlah yang akan membuat proses persalinan normal mudah.

Jadi, ternyata banyak pilihan lain selain olahraga senam kehamilan, bukan?
Dan sebenarnya olahraga itu bukan hanya harus dilakukan untuk menjaga kebugaran seorang ibu hamil saja lho. Ada manfaat yang secara langsung didapatkan untuk meningkatkan kecerdasan otak bayi yang masih ada di dalam kandungan. Tidak percaya?

Hal ini sudah dijelaskan oleh pakar kesehatan kandungan. Seorang ibu hamil yang rajin olahraga bisa membuat perkembangan otak janin lebih optimal. Jadi, bukan hanya makanan atau minuman yang ibu konsumsi saja yang membuat otak janin berkembang dengan baik. Olahraga juga.

Jadi, masih malas-malasan untuk melakukan olahraga? Pilih satu di antara beberapa jenis olahraga ibu hamil yang membuat ibu senang dan tidak bosan-bosannya untuk melakukannya secara rutin.


Tuesday, February 13, 2018

Apa Yang Sebaiknya Ibu Lakukan Saat Usia Hamil 7 Minggu?


Ibu mungkin sekarang ini semakin giat mencari informasi mengenai nutrisi apa yang harus dicukupi saat usia hamil 7 mingguSebenarnyahal ini juga yang  terus ibu lakukan selama masa kehamilan mengingat kebutuhan serta kadar gizi berbeda sesuai dengan usia kehamilan. 

Dan jangan sepelekan mengenai hal ini. Ada yang bilang hamil muda itu berat. Dikatakan berat karena risiko mengalami keguguran itu sangat tinggi. Lebih tinggi daripada ketika usia kehamilan sudah di atas 7 minggu atau bahkan sudah menginjak usia 7 bulan di atas. Hal ini disebabkan kondisi rahim pada usia kehamilan muda masih belum begitu kuat. Sementara itu, janin pun belum memiliki perkembangan yang sempurna. Kedua hal inilah yang membuat risiko keguguran sangat mungkin terjadi. Bahkan, tidak sedikit seorang ibu hamil muda yang kehilangan janinnya di usia muda. 

Itulah yang membuat ibu harus tahu apa yang sebaiknya dilakukan saat usia kehamilan 7 bulan. Hal tersebut ibu lakukan untuk memastikan risiko keguguran itu bisa dihindari. 

Hal Kecil Tapi Sebaiknya Dilakukan Saat Hamil Muda 
Pada intinyajanin sehat dan perkembangannya baik jika sang ibu juga bisa menjaga kondisi kesehatan tubuhnyaJadibanyak hal yang sebenarnya harus ibu lakukan. Akan tetapisetidaknya hal kecil berikut ini rutin ibu lakukan. 

  • Jalan Santai 
Ini hal yang klise. Namun, banyak yang salah menanggapi hal ini. Banyak orang yang menganggap jalan santai itu jalan di pagi hari mengelilingi taman kota atau sekedar jalan di depan rumah. Sebenarnya, bukan itu. Akan lebih menyenangkan jika ibu melakukan kegiatan ini di tempat yang ibu sukai. Misalnya saja di mall atau di pusat perbelanjaan. Bukankah itu lebih asyik? 

Pada intinyaibu harus melakukan olahraga ibu hamil yang ringanJangan saat 
usia janin 7 minggu justru ibu menjadikan hal tersebut alasan untuk ogah-ogahan melakukan aktivitas fisik 

  • Konsumsi Buah 
Sebenarnya ini tidak hanya berkaitan dengan masalah keguguran saja, tapi juga keluhan kesehatan kehamilan yang dialami oleh ibu hamil muda. Pada saat usia kehamilan baru sekitar 7 minggu, ibu akan sering merasa mual dan muntah. Itu yang disebut dengan morning sickness. Itu hal yang lumrah. Bahkan, harus disyukuri karena hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan janin baik. Menurut ahli kesehatan kehamilan, perkembangan bayi di dalam kandungan itu salah satunya ditandai dengan munculnya rasa mual. 

Namuntentu ibu tidak ingin mual yang ibu alami menganggu kegiatan setiap hari
bukanJangan sampai juga mual yang ibu alami justru membuat kondisi kesehatan memburukOleh sebab ituibu bisa meringankan mual yang ibu rasakan dengan cara mengkonsumsi buah yang segar 

Mual dan muntah sering dialami oleh seorang ibu hamil di pagi hari. Maka dari ituada istilah morning sickness. 
Untuk menghatasi hal tersebutselalu konsumsi buah segar di pagi hariMemang ini tidak bisa 100% menghilangkan mualtapi setidaknya meringankan. 

  • Penuhi Asam Folat 
Perkembangan janin saat usia hamil 7 minggu sangat dipengaruhi oleh asam folatTentu saja nutrisi lainnya juga tak kalah pentingNamunsetidaknya ibu terus mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam folat 

Asal folat ini tidak hanya mempengaruhi perkembangan fisik janin tapi juga otak. Dan asam folat ini harus dipastikan terpenuhi jika bayi di dalam kandungan berkembang sesuai dengan yang diinginkan

Jadisekarang ibu tahu kan apa yang sebaiknya ibu lakukan saat sedang hamil muda? 

Hati-Hati dengan Kontraksi 

Dalam dunia medis, kontraksi yang dialami oleh ibu hamil itu merupakan hal yang wajar. Apalagi jika janin di dalam kandungan sudah memiliki organ tubuh yang bisa dikatakan sempurna. Maka dari itu, kontraksi sering dirasakan oleh ibu hamil ketika usia kehamilan sudah mencapai trimester ketiga. Bahkan, kontraksi harusnya sering terjadi ketika seorang ibu sedang menghadapi masa-masa persalinan. 

Lalubagaimana dengan ibu dalam masa kehamilan 7 minggu? Ini yang tidak wajarKontraksi saat hamil muda menjadi hal yang anehJanin belum bisa dikatakan berkembang sempurnaMasih banyak bagian organ tubuh yang belum terbentuk dengan sempurna. 

Maka dari ituhati hati jika ibu merasa kontraksi. Kontraksi ini bukan tidak mungkin bisa mengakibatkan bayi meninggal di dalam kandungan atau keguguranItulah mengapa seorang ibu hamil muda harus menjaga pola makan dan juga kegiatan setiap hari 

Ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi seperti makanan bersantan dan makanan yang pedas. Selain itu, harus dipahami juga bahwasannya tidak semua buah itu bagus untuk ibu hamil. Contohnya saja buah durian dan nanas. Pasalnya, dua buah tersebut ternyata bisa menicu kontraksi. Dan jika kontraksi terjadi di saat kondisi rahim belum begitu kuat atau janin belum begitu sempurna perkembangannya. bukan tidak mungkin keguguran yang terjadi. Jadi, ibu harus hati. Agar ibu bisa melewati masa kehamilan muda dengan baik, sebaiknya ibu terus menggali informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan kesehatan ibu hamil 7 minggu.  

Jadi, menjadi seorang ibu hamil muda itu tidaklah mudah. Ada tantangan berat yang harus dihadapi. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat ibu terlalu khawatir. Tetap jalani kehidupan seperti biasa. Ini menjadi waktu yang tepat untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Ibu bisa mulai menjalani pola hidup yang sehat agar ibu bisa melewati masa kehamilan muda dengan baik.