Ibu dan Balita |
Mendengar kata bayi tabung sebagian besar orang belum mengerti apa maksud dari program tersebut. Maka sebenarnya apa itu bayi tabung dan bagaimana prosesnya sehingga dapat hamil seperti wanita umumnya? Info kehamilan berikut ini akan membahas mengenai bayi tabung yang selama ini masih dianggap baru oleh masyarakat.
Apa
Itu Bayi Tabung?
Jika
selama ini Ibu dapat hamil dengan mudahnya melalui hubungan bersama suami, maka
ada beberapa wanita yang sulit untuk hamil. Proses bayi tabung ini secara medis
disebut dengan In Vitro Fertilization (IVF) yaitu proses dimana sel telur
dibuahi oleh sperma di luar tubuh dan digantikan di dalam sebuah tabung.
Untuk
melaksanakan program bayi tabung, yang diperlukan adalah wanita yang
bersangkutan memiliki indung telur (ovarium) yang sehat dan dapat berfungsi
baik, begitupula rahim yang sehat. Teknik ini pertama kali dilakukan pada tahun
1978 di Inggris yang setahun kemudia diikuti oleh banyak negara lain yang
berhasil pula melakukannya. Dalam melakukan program bayi tabung pun tingkat
keberhasilannya meningkat seiring dengan pengulangannya. Seperti saat Ibu
melakukan program ini sekali maka tingkat keberhasilannya 15% dan jika diulangi
dua atau tiga kali maka tingkat keberhasilannya meningkat menjadi 20%.
Sayangnya
tingkat keberhasilan bayi tabung ini tidak dapat sampai 100% karena beberapa
hal yang menyebabkan gagalnya program bayi tabung ini. Seperti usia sang istri
dan berbagai faktor lainnya yang belum diketahui secara pasti.
Prosedur
Bayi Tabung
Prosedur
ini dilakukan setelah konsumsi obat-obatan. Untuk tahap selanjutnya antara
lain:
- Memberikan rangsangan pada tubuh sang istri dengan suntik hormone agar dapat memproduksi beberapa sel telur sekaligus.
- Melakukan tes uji dengan tes darah atau ultrasound agar dapat ditentukan kesiapan saat pengambilan sel telur. Namun sebelumnya, sang istri akan disuntikkan sebagai alat pembantu mematangkan sel telur yang berkembang dan memulai proses ovulasi.
- Ketika dokter melakukan pengambilan sel telur, dokter akan mencari folikel dalam rahim menggunakan metode ultrasound. Setelah ditemukan maka sel telur akan diambil degan menggunakan jarum khusus yang memiliki rongga. Selama prosedur ini, akan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam. Dengan lamanya prosedur tersebut, maka dokter akan memberikan obat pereda nyeri sebelumnya atau memberikan obat penenang ringan hingga bius total.
- Setelah prosedur ini maka sel telur akan dipertemukan dengan sperma sang suami yang harus diambil pada hari yang sama. Lalu setelah dipertemukan sel telur dan sperma akan disimpan dalam klinik untuk memastikan perkembangannya maksimal.
- Ketika embrio hasil pembuahan sel telur dan sperma dianggap cukup matang maka embrio tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim. Prosedur selanjutnya adalah dokter akan memasukkan semacam tabung penyalur yang disebut kateter ke dalam vagina hingga sampai ke dalam rahim. Untuk menigkatkan keberhasilan hamil maka dokter biasanya akan memasukkan tiga embrio sekaligus.
- Dua minggu setelah transfer embrio maka sang istri akan diminta untuk melakukan tes kehamilan.
Adakah
Resiko Program Bayi Tabung?
Dari
serangkaian prosedur bayi tabung tersebut tetap saja ada resiko yang harus
dipertimbangkan oleh pasangan suami istri. Antara lain adalah saat proses
pengambilan sel telur yang tidak menutup kemungkinan terjadi infeksi,
pendarahan atau gangguan pada usus dan organ lain. Resiko lain yaitu keguguran,
kehamilan kembar, kelahiran prematur, kehamilan di luar rahim, bayi lahir
dengan cacat fisik bahkan stress karena prosedur bayi tabung menguras tenaga,
emosi dan keuangan.
Namun,
dibalik resiko tersebut, info kehamilan
mengenai bayi tabung juga terdapat faktor keberhasilan, antara lain usia wanita
sekitar 23-39 tahun, berat badan sang istri, kebiasaan merokok, asupan alkohol
dan kafein yang rendah, tingkat stress, riwayat kehamilan sebelumya serta
kualitas embrio dan jumlah embrio yang ditanamkan.
No comments:
Post a Comment