Ibu dan Balita |
Info kehamilan seputar keluhan yang sering dialami saat mengandung harus ibu ketahui, terutama masalah hipertensi. Untuk masalah kesehatan yang satu ini, ibu harus ekstra waspada. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan tidak hanya ibu rasakan, tapi juga janin dalam kandungan.
Oleh sebab itu, sebaiknya ibu harus tahu apa tanda-tanda secara fisik
yang bisa ibu lihat ketika ibu mengalami hipertensi, dampak buruk yang mungkin
terjadi, serta bagaimana cara menanggulanginya. Berikut info kehamilan selengkapnya.
Tanda-Tanda Hipertensi Saat Hamil
Sebenarnya ibu tidak perlu datang ke dokter untuk melakukan tes
tekanan darah jika ingin mengetahui apakah ibu mengalami hipertensi atau tidak.
Ada beberapa tanda secara yang bisa dijadikan patokan apakah tekanan darah
tinggi atau tidak.
Umumnya, ibu hamil yang mengalami hipertensi itu mengalami sakit
kepala yang luar biasa. Biasanya sakit kepala yang ibu alami dibarengi dengan
mual dan muntah. Jika ibu mengalami hal tersebut, besar kemungkinan ibu
mengalami hipertensi.
Tanda lain yang semakin jelas menunjukkan bahwa ibu mengalami
hipertensi adalah nafas yang pendek serta kaki mengalami pembengkakan. Jika dua
tanda ini muncul, kemungkinan besar ibu memang mengalami hipertensi.
Sekalipun ibu sudah tahu info
kehamilan seputar tanda-tanda hipertensi saat hamil tersebut di atas, bukan
berarti ibu tidak perlu datang ke dokter. Berkonsultasi ke dokter itu sangat
penting selain untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dalam kandungan, ibu
juga sekaligus mengecek tekanan darah. Jelas jika dokter yang memeriksa, ada
kepastian apakah ibu mengalami hipertensi atau tidak.
Dampak Hipertensi Saat Hamil
Hipertensi tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan ibu saja, tapi
juga kesehatan bayi di dalam kandungan. Mungkin saat tekanan darah tinggi, ibu
hanya merasakan sakit kepala yang sangat luar biasa. Bagi janin dalam
kandungan, hipertensi yang ibu alami bisa mengakibatkan keguguran.
Hanya saja, menurut info
kehamilan yang sering terjadi adalah bayi lahir dengan berat badan yang
sangat rendah. Dengan berat bayi yang sangat rendah, resiko bayi tidak mampu
bertahan hidup itu sangat tinggi. Diperlukan penangangan khusus dari dokter
anak agar si kecil mampu bertahan dan segera mendapatkan berat badan yang
normal.
Biasanya, dokter akan meminta agar bayi dilahirkan lebih awal dari HPL
(hari perkiraan lahir) jika hipertensi yang ibu alami mengakibatkan
preeklamsia. Tindakan tersebut dilakukan untuk menyelamatkan nyawa bayi yang
ada di dalam kandungan.
Sebenarnya, saat ibu hamil mengalami hipertensi, dokter akan sangat
menyarankan agar mendapatkan pengobatan. Pasalnya, hipertensi sangat berbahaya
jika terjadi saat proses persalinan normal. Besar sekali resiko nyawa ibu dan
bayi tidak terselamatkan.
Untuk itu, ibu harus tahu bagaimana cara mengatasi hipertensi saat
mengandung. Berikut info kehamilan
tentang cara mengobati hipertensi bagi ibu hamil.
Pengobatan Hipertensi bagi Ibu Hamil
Bolehkah ibu hamil mengkonsumsi obat? Tentu saja boleh. Hanya saja
tidak begitu disarankan karena obat (terutama obat berbahan kimia) bisa
memberikan dampak buruk bagi perkembangan janin dalam kandungan.
Oleh sebab itu, diharapkan ibu melakukan konsultasi dengan dokter
kandungan agar mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan
ibu. Biasanya, dokter akan menyarankan agar tidak mengkonsumsi makanan yang
bisa memicu hipertensi seperti daging kambing. Jika cara tersebut belum cukup,
baru dokter akan memberikan obat hipertensi dengan dosis yang tidak
membahayakan janin dalam kandungan.
Terlepas dari itu semua, alangkah lebih bijak jika ibu melakukan
pencegahan terhadap hipertensi. Jadi, temukan cara mencegah hipertensi
sekaligus memperkaya wawasan ibu tentang info kehamilan.
No comments:
Post a Comment