Wednesday, June 29, 2016

Info Ibu Hamil tentang Bahaya Berhubungan dengan Pasangan

info ibu hamil
Ibu dan Balita

Info ibu hamil berikut ini akan menjelaskan kenapa berhubungan dengan pasangan saat mengandung sebaiknya dihindari.



Sebenarnya tidak sepenuhnya dihindari. Hanya saja, ada kondisi di mana berhubungan dengan pasangan itu berpengaruh buruk. Namun, ibu juga harus tahu hal tersebut justru dibutuhkan pada keadaan tertentu.

Untuk lebih lengkapnya, ibu bisa membaca penjelasan di bawah ini.

Bahaya Berhubungan Saat Hamil
Dilihat dari kondisinya saja, sepertinya hal buruk bisa terjadi jika seorang suami tetap ingin berhubungan istri yang sedang hamil. Getaran dan tekanan jelas sangat berbahaya bagi janin yang ada di dalam kandungan.

Namun, tidak itu yang membahayakan janin. Sebenarnya yang paling berbahaya adalah sperma yang masuk ke rahim. Saat berhubungan dan suami melakukan orgasme di dalam, maka sperma akan masuk ke dalam rahim. Menurut dokter kandungan, sperma tersebut yang akan mengakibatkan kontraksi.

Ibu tahu apa yang terjadi jika ibu mengalami kontraksi? Dikhawatirkan kontraksi yang ibu alami membuat bayi lahir prematur. Apalagi ketika bayi baru berusia muda. Tentu melahirkan janin yang usianya masih sangat muda sangat tidak berbahaya. Pada dasarnya bayi masih membutuhkan keadaan di dalam rahim dengan suhu tertentu.

Tentu saja bayi prematur tersebut bisa dirawat di luar. Namun, dari beberapa pengalaman, kebanyakan bayi lahir prematur apalagi yang masih berusia sangat muda tidak selamat.

Jika tahu konsekuensi yang mungkin terjadi seperti tersebut, sebaiknya ibu membagikan info tentang ibu hamil yang satu ini agar suami ibu menahan diri. Setidaknya tidak berhubungan saat hamil.

Bagaimana Jika Masa Kehamilan Tua?
Dokter kandungan memang tidak menyarankan agar ibu melakukan hubungan dengan suami saat hami muda. Ketika kehamilan sudah mencapai usia trimester kedua atau ketiga, sebenarnya kontraksi ibu alami tidak terlalu membahayakan. Pasalnya, janin sudah kuat dan sudah ada ari-ari yang melekat pada dinding rahim. Itu artinya ketika kontraksi terjadi, hal tersebut tidak membayakan janin.

Meskipun demikian, jika setelah ibu melakukan hubungan suami istri dan terjadi kontraksi yang sangat hebat, sebaiknya ibu segera konsultasi dengan dokter kandungan.

Saat Berhubungan Dianjurkan
Selain ada resiko bahaya yang bisa terjadi, ternyata ada masa di mana ibu hamil sebaiknya melakukan hubungan suami istri, yaitu ketika usia kehamilan sudah mencapai 9 bulan tapi belum terlihat ada kontraksi.

Jadi, jika ibu melakukan hubungan dengan suami, hormon yang masuk ke dalam rahim akan membantu memunculkan kontraksi. Dengan demikian, bayi dalam kandungan akan berusaha untuk melakukan kontraksi dan itu tandanya bayi akan siap untuk dilahirkan.

Meskipun demikian, ibu harus komunikasi dengan suami untuk menentukan posisi berhubungan yang tepat. Jangan sampai posisi berhubungan yang ibu lakukan dengan suami membahayakan bayi yang segera ibu lahirkan.

Pada prinsipnya, hormon yang masuk ke dalam rahim itu bisa membahayakan janin di dalam kandungan. Hal ini disebabkan hormon tersebut bisa memicu kontraksi. Padahal, kontraksi hanya dibutuhkan saat bayi sudah siap untuk dilahirkan.

Kalaupun suami ibu ingin melakukan hubungan, sebaiknya ibu meminta suami untuk menggunakan kondom untuk menghindari hormon masuk ke dalam rahim.


Semoga informasi ibu hamil ini membuat ibu semakin tahu bagaimana cara menjaga perkembangan bayi di dalam kandungan. Ibu harus lebih banyak mencari info kehamilan agar ibu tidak hanya mempercayai info dari mulut ke mulut saja. Ibu bisa bergabung dengan forum ibu hamil. Di sana ibu akan mendapatkan banyak info untuk ibu hamil yang dapat dipercaya.

No comments:

Post a Comment